Ads 468x60px

Social Icons

Sunday, January 22, 2012

as kirim surat ancaman ke Iran

Senin, 16 Januari 2012 | 11:37

[TEHERAN] Kementerian luar negeri Iran, Minggu (15/1), mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan sebuah surat terkait ancaman penutupan Selat Hormuz. Tidak disebutkan isi surat, namun diyakini menegaskan ancaman AS mengenai kemungkinan penyerangan terhadap Iran.  

Pada Jumat (13/1) lalu, media AS New York Times mengutip pejabat AS, melaporkan bahwa Washington telah menggunakan saluran rahasia untuk memperingatkan pemimpin besar Iran Ayatollah Ali Khamenei, bahwa penutupan Selat Hormuz akan membuat garis merah dan memprovokasi adanya respon.  

Kantor berita Iran mengutip juru bicara kementerian luar negeri Iran, Ramin Mehmanparast, melaporkan bahwa surat dikirimkan oleh duta besar AS untuk PBB Susan Rice, dan disampaikan duta besar Swiss kepada dubes Iran untuk PBB Mohammad Khazaie.   Presiden Irak Jalal Talabani juga mengirimkan isi surat itu pada para pejabat Iran di Teheran.

“Kami dalam proses mempelajari surat itu dan jika perlu akan kami tanggapi,” kata Mehmanparast.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sejak revolusi Islam 1979, dan kepentingan AS diwakili oleh kedutaan besar Swiss.  

Militer Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, akhir Desember lalu, untuk menanggapi penerapan sanksi sepihak oleh AS dan Uni Eropa. Saat ini Washington telah menempatkan kekuatan angkatan lautnya pada perairan di luar Teluk, sebagai bagian dari ancaman Barat untuk menyerang Iran.   Deputi kepala angkatan bersenjata Iran Masoud Jazayeri, menyebut bahwa agresi AS akan gagal.

 “Sekalipun dengan propaganda mereka, AS tahu bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menghentikan aktivitas Iran di kawasan tertentu, terutama dalam penutupan Selat Hormuz,” katanya.  

“Kebijakan Iran adalah menyelesaikan ketegangan dan menjamin keamanan semua lalu lintas pelayaran di Teluk persia. Tapi jika kepentingan Iran dan dunia Islam dalam bahaya, pasukan bersenjata kami memiliki kemampuan untuk mengkonfrontasi semua pihak yang ingin menciptakan masalah di kawasan,” tambahnya.  

Sementara komandan angkatan laut Iran Laksamana Habibollah Sayari, menegaskan bahwa penutupan Selat Hormuz akan semudah meminum air. Selat Hormuz yang merupakan jalur pelayaran penting untuk pengiriman minyak dari negara-negara Teluk, menjadi fokus dalam ketegangan Washington dan Teheran, setelah AS mengumumkan penerapan sanksi baru atas Iran.  

Dilandasi tuduhan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir, AS menetapkan sanksi yang diarahkan pada Bank Sentral Iran, dengan ancaman menghukum perusahaan dan perbankan asing yang melakukan bisnis dengan institusi keuangan Iran. Tujuan utama sanksi itu didesain untuk menghentikan penjualan minyak Iran dengan mencegah kilang-kilang minyak dunia untuk melakukan pembayaran.  

Seorang senator AS Joe Lieberman, mengatakan Presiden Barack Obama tengah bersiap mengeluarkan perintah serangan militer atas Iran, jika sanksi sepihak yang diterapkan Washington gagal memaksa Iran menghentikan program nuklir. Menyisakan hanya beberapa bulan hingga pemilihan presiden (pilpres) AS, November, para kandidat presiden dari Partai Republik juga turut memainkan retorika anti-Iran, yang diyakini menjadi penting bagi mereka untuk memenangkan hati para pelobi Israel.  

Seorang mantan pejabat AS memperingatkan bahwa serangan terhadap Iran akan menyalakan penghitung waktu mundur menuju kiamat. “Konsekuensinya adalah dunia akan menghadapi resiko besar kiamat nuklir,” kata Paul Craig Roberts yang menjabat asisten menteri keuangan saat pemerintahan Ronald Reagan.  

Menurutnya, peningkatan retorika Washington atas Iran merupakan salah satu indikasi niat Washington melakukan serangan militer terhadap Iran. “Hanya orang buta yang tidak bisa melihat bahwa pemerintah AS bersiap menyerang Iran,” katanya, menambahkan bahwa tuduhan program nuklir Iran hanya dalih bagi AS untuk menyerang.  

Sementara persiapan perang yang dilakukan AS sebenarnya didorong oleh faktor-faktor lain. “Pertama, ideologi neokonservatif, yang menuntut AS menggunakan superioritas militer dan posisi ekonominya untuk mencapai hegemoni dunia. Kedua adalah hasrat Israel mengeliminasi semua dukungan bagi Palestina dan Hizbullah di Lebanon,” kata Roberts.  

Dia menggarisbawahi bahwa dengan mengeliminasi Iran, Washington merasa telah menghilangkan semua penghalang bagi ekspansi Israel, yang ingin menguasai seluruh wilayah Palestina dan sumber air di selatan Lebanon. Faktor ketiga menurutnya adalah menghambat atau paling tidak memperlambat kebangkitan militer dan ekonomi Tiongkok dengan mengontrol akses negara itu ke sumber energi.  

Dia menegaskan bahwa serangan pada Iran akan menyebabkan Tiongkok dan Rusia berpikir, bahwa mereka bisa berakhir dengan nasib sama dan memungkinkan situasi mengarah pada kiamat nuklir. [AFP/PressTV/B-14]

sumber :     http://www.suarapembaruan.com/home/as-kirim-surat-ancaman-
                   ke-iran/16046

amerika sebaiknya jgn menyerang Iran. tp amerika, perancis, jepang sebaiknya jgn memberi sanksi baru kpd Iran. kasian Iran, ekonomi mereka udah memburuk.

0 comments:

Post a Comment