Ads 468x60px

Social Icons

Monday, January 30, 2012

tersinggung Pidato Iran, negara arab walk out

 
President PUIC Marzuki Alie (tengah) dan General Secretariat The Parliamentary Union Of The OIC Member States (PUIC) Mahmud Erol Killic (kiri) serta Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen RI Hidayat Nur Wahid (depan) menenangkan delegasi liga arab yang memprotes ungkapan President PUIC pertama, Hojjatul Islam Ali Akbar Nateq Nouri terkait dengan agresi asing dan kejahatan terhadap kaum muslim dunia saat berlangsungnya persiapan pembukaan Konferensi Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI di Palembang, Sumsel, Senin (30/1). ANTARA/Nila Fu'adi

senin, 30 januari 2012 | 18:52 WIB

tempo.co, jakarta - Beberapa negara Arab melakukan aksi protes dalam pertemuan parlemen negara-negara Islam (PUIC). Mereka melakukan aksi walk out (keluar) dari persidangan saat mantan presiden pertama PUIC yang berasal dari Iran sedang berpidato.

''Sekitar 15 hingga 20 orang yang protes. Mereka keluar satu-persatu,'' ujar Ketua Delegasi Indonesia Priyo Budi Santoso kepada Tempo, Senin, 30 Januari 2012.

Priyo mengatakan negara yang melakukan aksi walk out tersebut di antaranya Arab Saudi, Qatar, dan Kuwait. Mereka tersinggung dengan isi pidato yang dianggap menyindir sistem politik di beberapa bagian negara Arab yang berbentuk kerajaan.

Priyo menuturkan, dalam pidatonya, mantan Presiden PUIC itu mengatakan sistem kerajaan itu tidak sesuai dengan yang dicontohkan Rasul.

Akibatnya, negara-negara tersebut tersinggung karena merasa dicampuri urusan dalam negara mereka. Walhasil, setelah mereka melakukan walk out, acara itu diskors hingga sepuluh menit lamanya. ''Namun, akhirnya mereka mau kembali setelah kita bujuk,'' ujar Wakil Ketua DPR itu.

Priyo menuturkan, aksi ini terjadi sebelum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang ke acara itu. Hari ini, Presiden SBY memang datang ke acara PUIC untuk menyampaikan pidatonya. SBY datang ditemani Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.

Dalam acara yang diselenggarakan dari 24-1 Januari 2012 di Palembang ini, Indonesia menjadi tuan rumah PUIC. Dalam periode 2012-2014 ini, Ketua DPR Marzuki Alie terpilih sebagai Presiden PUIC. Dia dipilih pada PUIC ke-6 di Uganda 2010 lalu.

NUR ALFIYAH

sumber :    http://www.tempo.co/read/news/2012/01/30/118380638/Tersinggung-
                  Pidato-Iran-Negara-Arab-Walk-Out

Iran itu kan betul. sistem kerajaan memang tidak sesuai dg yg dicontohkan Rasulullah saw. kenapa? krn sistem kerajaan bukan sistem yg terbagus yg bisa diterapkan pada suatu negara. org2 dan jin2 yg pintar pasti tau klo Rasulullah aw selalu mengajarkan kebaikan, kebenaran kepada org2 dan jin2 pada masanya. Beliau juga memperhitungkan ajarannya tersebut kepada generasi2 mendatang. entah itu generasi berikutnya yg datang yg deat dg masanya, ataupun yg jauh masanya. Muhammad Rasulullah saw tidak menyuruh abu bakar ra menjadi raja. tetapi ia menitipkan amanah utk membawa rakyat tetap pada kebaikan dan meningkatkannya. itupun Muhammad Rasulullah saw masih memberikan rakyat kesempatan utk memilih abu bakar ra atau tidak atau memilih yg lain. Ia tidak memaksa rakyat. sistem kerajaan itu punya kelemahan. Nabi Sulaiman as memang jadi raja, tp kan tidak ada bukti sejarah yg membuktikan bahwa keturunan yg ke sekian dari Nabi Sulaiman as itu masih menjadi raja sampai sekarang. itu artinya apa? itu artinya sistem kerajaan tidak dapat bertahan lama. kerajaan china aja sekarang mungkin telah beberapa kali revolusi. dan sekarang namanya udah rrc (republik rakyat china) yg dipimpin oleh presiden. walau kekaisarannya masih ada. dlm sistem kerajaan, tdk ada jaminan bahwa sang moyang itu sama pantasnya utk memimpn negara dg sang keturunannya. begitupula sebaliknya, sang keturunan tidak dijamin sama pantasnya utk memimpin negara dengan sang moyang. dalam sistem kerajaan juga tidak ada jaminan bahwa seorang rakyat biasa lebih pantas memimpin negara. begitu pula sebalknya, tidak ada jaminan seorang keturunan pemimpin negara (keturunan raja) lebih pantas memmpin negara. satu diantara penyebabnya keturunan pemimpin mungkin bisa lebih pantas adalah karena fasilitas yg ia dapatkan bisa lebih layak dbandingkan dg si rakyat biasa.
pada zaman Nabi Sulaiman as juga tidak ada bukti bahwa pada zaman itu ada negara yg bukan negara kerajaan yg dipimpin oleh org yg lebih sholeh daripada Nabi Sulaiman as. itu kenapa? ada beberapa kemungkinan. yg pertama, Nabi Sulaiman as dijadikan contoh ama Allah SWT kepada negara2 lain yg bersistem kerajaan agar para raja tersebut mengikuti Nabi Sulaiman as yg mungkin beberapa dari raja tersebut adlh raja yg zalim. yg kedua sy belum bisa mengetiknya.
sy yakin Nabi Sulaiman as pun tidak mewasiatkan kepada rakyatnya utk memilih keturunannya saja yg dpt menjadi pemimpin negara selama 10000 generasi (dari generasi ke 2 s/d generasi ke 10000).


"burung yg lebih besar tidak menjamin dapat terbang lebih tinggi"

0 comments:

Post a Comment