Ads 468x60px

Social Icons

Thursday, February 2, 2012

kronologi xenia maut versi pengacara afriyani


Afriyani Susanti menutup wajahnya saat akan di periksa Direktorat Reserse Narkotik dan Obat-obatan Kepolisian Daerah Metro Jaya. TEMPO/Amston Probel


kamis, 02 februari 2012 | 11:10 WIB

tempo.co, Jakarta - Efrizal, pengacara sopir Xenia maut, mengatakan bahwa kronologi perjalanan Afriyani dan kawan-kawan yang disampaikan polisi ke media sedikit berbeda dengan yang disampaikan kliennya.

Efrizal mengatakan bahwa Afriyani memulai perjalanan dari sebuah kafe di Kemang pada Sabtu, 21 Januari 2012 malam. Sejak awal, kata dia, Afriyani menggunakan Xenia B 2479 XI yang ia pinjam dari seorang kawan bernama Angie.

"Dari Kemang itu, dia baru ke Hotel Borobudur untuk menghadiri pesta pernikahan. Sesampainya di sana sekitar pukul 21.45," kata Efrizal saat dihubungi Kamis, 2 Februari 2012.

Dari Hotel Borobudur, Afriyani melanjutkan perjalanan ke Kafe Upstairs, Cikini, Jakarta Pusat. Tempat ini, kata dia, memang tempat nongkrong kawan-kawan sepermainan Afriyani. "Kalau malam ke sana, pasti ada anak-anak lagi nongkrong," katanya. Keterangan ini tak muncul di kronologi versi kepolisian.

Sekitar pukul 02.00, Minggu, 22 Januari dini hari, Afriyani melanjutkan perjalanan ke Klub Stadium, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Di tempat inilah Afriyani, 29 tahun, bertemu dengan Denny Mulyana, (30), Ari Sendi (34), juga Adistina Putri Grani (26). Efrizal mengatakan bahwa sebenarnya Afriyani tak begitu akrab dengan mereka. "Mereka memang sering bertemu di Kampus IKJ (Institut Kesenian Jakarta--red). Tapi sekadar halo-halo saja," katanya.

Efrizal mengakui di tempat ini kliennya mabuk-mabukan dan menenggak ekstasi. Polisi menyebut Afriyani dan kawan-kawan membeli dua butir ekstasi. Tapi, kata Efrizal, geng ini beli hanya sebutir. "Afriyani makan sepertiga saja," katanya. "Ini kali pertama dia pakai ekstasi," ujar Efrizal.

Baru sekitar Minggu pagi Afriyani dan yang lainnya pulang dari Stadium. Ia menawarkan diri untuk mengantar teman-temannya hingga sampai di rumah. Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan bahwa teman-temannya sempat mengajak Afriyani pulang naik taksi. Tapi ia menolak. "Ia mengatakan biasa dugem, jadi tidak apa-apa," katanya. Efrizal mengatakan bahwa keterangan tersebut tidak tercantum dalam Berkas Acara Pemeriksaan.

Belum sampai tujuan, mobil yang ia kendarai mengalami kecelakaan di Jalan M. Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Di depan kantor Kementerian Perdagangan, mobil yang dikemudikan Afriyani menerabas trotoar dan menabrak belasan pejalan kaki. Sembilan di antaranya tewas.

Kepada pengacarnya, Afriyani mengaku betul-betul tidak sadar saat kecelakaan tersebut terjadi. Setelah melewati lampu lalu lintas di Jalan Ridwan Rais, Afriyani mengaku gelap. "Ketika ditanya kronologi, dia bilang tidak sadar dan benar-benar tidak tahu," katanya. "Pokoknya dia bilang ketika dia bangun sudah banyak orang bergelimpangan," katanya.

ANANDA BADUDU


sumber :     http://www.tempo.co/read/news/2012/02/02/064381222/Kronologi-
                   Xenia-Maut-Versi-Pengacara-Afriyani

Wallaahu A'lam

0 comments:

Post a Comment