REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang meninggal dan tiga
mengalami luka-luka dalam peristiwa tabrakan yang terjadi di ruas Tol
Jagorawi Km 03, Selasa (1/1) pagi
Kepala Bidangh Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan, kedua korban meninggal tersebut bernama Harun dan Muhammad Raihan.
''Harun berumur 57 tahun dan M Raihan berumur 14 bulan,'' tutur Rikwanto kepada wartawan, Selasa (1/1).
Dua korban meninggal itu merupakan penumpang kendaraan Daihatsu Luxio bernomor polisi F 1622 CY yang dikemudikan Joner Sirait (37).
Harun adalah warga Jalan Semangka I nomor 99, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang. Sedangkan M Raihan warga Kampung Ciaul RT 08 RW 02, Desa Mekarjaya, Kabandungan, Sukabumi.
Sementara tiga korban luka ialah Nung berumur (30), Mohammad Rifan, dan Supriyati (30).
''Nung mengalami luka pada wajah dan kaki, Moh Rifan luka pada kaki dan tangan korban lecet. Kemudian Supriyati luka pada bagian kaki kiri, retak lengan tangan kiri, dan sedang dirawat di RS UKI,'' papar Rikwanto.
Kecelakaan itu bermula saat pengemudi Jeep bermerk BMW bernomor polisi B 272 HR, melaju dari arah utara ke selatan. Kendaraan Jeep ini melaju di lajur tiga ruas Tol Jagorawi.
Sopir BWM bernama Rasyid (22) diduga menabrak Luxio dari arah belakang. Polda Metro Jaya sudah mengamankan kedua mobil tersebut dan memeriksa sopir.
Kepala Bidangh Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, mengatakan, kedua korban meninggal tersebut bernama Harun dan Muhammad Raihan.
''Harun berumur 57 tahun dan M Raihan berumur 14 bulan,'' tutur Rikwanto kepada wartawan, Selasa (1/1).
Dua korban meninggal itu merupakan penumpang kendaraan Daihatsu Luxio bernomor polisi F 1622 CY yang dikemudikan Joner Sirait (37).
Harun adalah warga Jalan Semangka I nomor 99, Kecamatan Cibodas Sari, Tangerang. Sedangkan M Raihan warga Kampung Ciaul RT 08 RW 02, Desa Mekarjaya, Kabandungan, Sukabumi.
Sementara tiga korban luka ialah Nung berumur (30), Mohammad Rifan, dan Supriyati (30).
''Nung mengalami luka pada wajah dan kaki, Moh Rifan luka pada kaki dan tangan korban lecet. Kemudian Supriyati luka pada bagian kaki kiri, retak lengan tangan kiri, dan sedang dirawat di RS UKI,'' papar Rikwanto.
Kecelakaan itu bermula saat pengemudi Jeep bermerk BMW bernomor polisi B 272 HR, melaju dari arah utara ke selatan. Kendaraan Jeep ini melaju di lajur tiga ruas Tol Jagorawi.
Sopir BWM bernama Rasyid (22) diduga menabrak Luxio dari arah belakang. Polda Metro Jaya sudah mengamankan kedua mobil tersebut dan memeriksa sopir.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Alicia Saqina
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Keluarga korban insiden kecelakaan di
tol Jagorawi arah Bogor pada Selasa (1/1) pagi mengaku ada yang ganjil
setibanya mereka di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta.
Ivan (38 tahun) menantu satu diantara dua korban tewas, Harun (57 tahun), memang sempat heran dengan yang mereka temui pertama kali di RS tersebut.
Menurutnya ia bersama rombongan keluarga dari Tangerang datang untuk melihat kondisi ayah mertuanya tersebut. Tak disangka, kedatangan mereka langsung disambut oleh puluhan polisi yang sudah berkumpul di depan gerbang RS.
Bahkan tak sedikit beberapa diantaranya langsung menempel keluarga korban yang hendak masuk ke dalam ruang jenazah. Kejadian tersebut membuat sejumlah wartawan kesulitan mendapatkan keterangan dari keluarga jenazah korban. Pertanyaan besar pun sempat muncul di benak ia dan sanak keluarganya lainnya.
“Pantesan dari tadi seperti ada yang mengganjal. Kita ditempel terus, ternyata yang nabraknya anak menteri ya, ini kami baru tau sekarang,” ujar Ivan sambil geleng-geleng kepala seolah tak percaya.
Wajar Ivan tampak shock, selain tentu karena kepergian mertuanya yang tiba-tiba, ia mengaku tak pernah ada dari pihak penabrak yang menghubungi mereka. Ia kaget, karena bila benar pelakunya adalah anak seorang menteri, akan sangat pantas bila ada ucapan duka dilayangkan pada mereka selaku masyarakat. “Kita cuma diberi tau oleh polisi kalau keluarga pelaku minta berdamai saja dengan iming-iming semua biaya rumah sakit bakal dibayarin,” kata dia.
Tabrakan maut yang menyebabkan kematian Harun melibatkan dua mobil tadi pagi. BMW bernopol B 272 HR diduga menghantam bagian belakang Daihatsu Luxio dengan nomor polisi F 1622 CY.
Harun tak sendiri, kecelakaan dalam tragedi tersebut memakan korban lainnya. Rival (8 tahun), Nung (32 tahun), dan Norman (41 tahun) dan Raihan (14 bulan) ikut menderita karena berada dalam mobil Luxio yang ditabarka mobil BMW. Nama terakhir, bahkan juga harus meregang nyawa tak lama setelah kejadian tersebut.
Kedua pengemudi mobil naas ini kini sedang diperiksa di Polda Metro Jaya. Dan salah seorang diantaranya diketahui bernama M. Rasyid Amrullah Rajasa (22 tahun) pengemudi BMW. Belakangan diketahui, dirinya adalah anak dari Menko Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa.
Ivan (38 tahun) menantu satu diantara dua korban tewas, Harun (57 tahun), memang sempat heran dengan yang mereka temui pertama kali di RS tersebut.
Menurutnya ia bersama rombongan keluarga dari Tangerang datang untuk melihat kondisi ayah mertuanya tersebut. Tak disangka, kedatangan mereka langsung disambut oleh puluhan polisi yang sudah berkumpul di depan gerbang RS.
Bahkan tak sedikit beberapa diantaranya langsung menempel keluarga korban yang hendak masuk ke dalam ruang jenazah. Kejadian tersebut membuat sejumlah wartawan kesulitan mendapatkan keterangan dari keluarga jenazah korban. Pertanyaan besar pun sempat muncul di benak ia dan sanak keluarganya lainnya.
“Pantesan dari tadi seperti ada yang mengganjal. Kita ditempel terus, ternyata yang nabraknya anak menteri ya, ini kami baru tau sekarang,” ujar Ivan sambil geleng-geleng kepala seolah tak percaya.
Wajar Ivan tampak shock, selain tentu karena kepergian mertuanya yang tiba-tiba, ia mengaku tak pernah ada dari pihak penabrak yang menghubungi mereka. Ia kaget, karena bila benar pelakunya adalah anak seorang menteri, akan sangat pantas bila ada ucapan duka dilayangkan pada mereka selaku masyarakat. “Kita cuma diberi tau oleh polisi kalau keluarga pelaku minta berdamai saja dengan iming-iming semua biaya rumah sakit bakal dibayarin,” kata dia.
Tabrakan maut yang menyebabkan kematian Harun melibatkan dua mobil tadi pagi. BMW bernopol B 272 HR diduga menghantam bagian belakang Daihatsu Luxio dengan nomor polisi F 1622 CY.
Harun tak sendiri, kecelakaan dalam tragedi tersebut memakan korban lainnya. Rival (8 tahun), Nung (32 tahun), dan Norman (41 tahun) dan Raihan (14 bulan) ikut menderita karena berada dalam mobil Luxio yang ditabarka mobil BMW. Nama terakhir, bahkan juga harus meregang nyawa tak lama setelah kejadian tersebut.
Kedua pengemudi mobil naas ini kini sedang diperiksa di Polda Metro Jaya. Dan salah seorang diantaranya diketahui bernama M. Rasyid Amrullah Rajasa (22 tahun) pengemudi BMW. Belakangan diketahui, dirinya adalah anak dari Menko Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa.
Redaktur: M Irwan Ariefyanto
Reporter: Gilang Akbar Prambadi
sumber :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/01/01/mfycag-keluarga-korban-sempat-merasa-ada-yang-ganjil
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/01/01/mfy5lp-tabrakan-di-km-03-tol-jagorawi-tewaskan-dua-orang
Maasya Allaah, kasihan si balita yang katanya masih berumur 14 bulan.