kispa.org - Rancangan damai Palestina-Israel yang disponsori kelompok kuartet (PBB, AS, Rusia, Uni Eropa) dengan solusi menciptakan dua-negara (Palestina dan Israel) yang hidup berdampingan jelas mengingkari historis.
Hamas
dengan tegas mengatakan, semua wilayah Israel saat ini merupakan
wilayah Palestina. Bagi Hamas, tidak ada istilah ‘negara Israel’.
Namun,
kelompok pemerintah Palestina lainnya di bawah pimpinan Presiden Mahmud
Abbas sampai kini masih komit dengan solusi dua negara tersebut.
Untuk diketahui, hubungan antara PM Palestina (kelompok Hamas) dan Presiden Palestina (kelompok Fatah) tidak harmonis.
Ketidakharmonisan
itu disebabkan kelompok Fatah pimpinan Abbas dinilai masih suka
berkompromi dengan Israel, bahkan menerima solusi dua Negara—Palestina
dan Israel—padahal Israel adalah penjajah yang menjajah dan mencaplok
tanah Palestina.
Siapa yang rela hak miliknya dijarah penjajah? Setelah dijarah lalu dikasih solusi dibagi dua? Nehi, kata orang India.
sumber:
http://www.kispa.org/index.php/view/berita/datetimes/2012-11-21+03%3A20%3A07
0 comments:
Post a Comment