saat ini bangsa dan negara palestina sedang dilanda dengan "qada' (takdir buruk)" dari Allah.
penganiayaan, pemerkosaan, penculikan, pembunuhan sudah seperti tanah yang terkena hujan (basah) yang sudah menjadi kewajaran.
mungkin, mereka (israel, dan sejenisnya) takut akan peristiwa yang menimpa mereka ketika zamannya nazi jerman. pada masa itu ribuan orang-orang yahudi banyak yang dibunuh. jadi, mereka paranoid. mereka paranoid takut terulang lagi. padahal, yang namanya kejahatan itu udah pasti akan kalah dengan kebaikan. karena itu udah hukum dari Allah SWT.
dari ujung paling utara bumi hingga ujung paling selatan bumi hanya sedikit orang dan jin yang benar2 menolong palestina. dan dari yang menolong itu lebih sedikit lagi yang benar-benar ikhlas.
saya tidak begitu mengerti kenapa palestina yang udah jelas dizhalimin tidak banyak mendapat bantuan.
beberapa bilang "ah, dulu palestina aja gak bantuin kita"
beberapa bilang "kita ini inginnya damai"
beberapa bilang "itu kan urusannya palestina, kita gak usah ikut campur"
beberapa bilang "............................... (alias no comment)"
beberapa bilang "lo sendiri gimana?"
dll
memang tidak mudah menolong yang mendapat musibah bila kita sendiri tidak merasakannya. bangsa indonesia sendiri aja merdeka karena ada kesamaannya yaitu: "sama-sama menderita".
beberapa beranggapan klo menolong itu adalah suatu kerugian atau kesalahan. tetapi bila mereka yang mendapatkan musibah, mereka ingin ditolong. aneh.
tetapi menurut mereka justru yang nolong itu yang aneh (dengan berbagai alasannya).
keadaan sekarang memang terbalik. klo yang baik dibilang aneh, yang jahat dibilang biasa.
mungkin karena itu pula akhir-akhir masa belakangan ini banyak terjadi gempa, tsunami, dan yang sejenisnya. karena dunia sudah terbalik. dan untuk menormalkannya kembali, Allah membalikkannya lagi.
sampai kapankah kita tega membiarkan palestina dizhalimin israel, dan yang sejenisnya? tunggu sampai yang menzhalimin palestina juga menzhalimin kita?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment