foto : Menteri Energi & SDA Turki Taner Yildiz (kavga)
Senin, 16 Januari 2012 17:02 wib
ANKARA - Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki Taner Yildiz mengatakan, krisis hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) dalam isu penutupan Selat Hormuz sudah mulai mereda. Selat Hormuz juga akan tetap terbuka.
"AS dan Iran mulai melunakkan retorikanya terkait isu ini, mereka tampaknya menyadari, mustahil mencapai sebuah kepentingan nasional lewat peperangan," ujar Yildiz, seperti dikutip Huriyet, Senin (16/1/2012).
Beberapa ancaman penutupan Selat Hormuz sudah dilontarkan oleh Iran beberapa pekan yang lalu. Ancaman itu bahkan direspons dengan rencana latihan militer besar-besaran antara Paman Sam dan Israel.
Namun, Iran pun tampak berhenti dalam melontarkan ancaman itu dan Israel juga mengumumkan akan penundaan latihan militer besar yang akan diselenggarakan bersama AS.
Selain membahas Selat Hormuz, Yildiz juga menjelaskan, sanksi baru yang akan dijatuhkan kepada Iran masih menjadi perdebatan yang panjang. Turki yang merupakan negara tetangga dan mitra Iran juga akan bertindak untuk demi menjaga hubungan bilateralnya.
Hingga saat ini, negara-negara Barat khususnya Prancis sudah menyatakan dukungannya terhadap sanksi baru yang akan membekukan aset dari Bank Sentral Iran, Jepang pun sudah memutuskan untuk membatasi impor minyak mentah dari Negeri Persia itu.
Satu-satunya alasan Barat menjatuhkan sanksi-sanksi itu ke Iran adalah untuk memperlemah program nuklir Iran yang saat ini masih dicurigai Barat.(AUL)
"AS dan Iran mulai melunakkan retorikanya terkait isu ini, mereka tampaknya menyadari, mustahil mencapai sebuah kepentingan nasional lewat peperangan," ujar Yildiz, seperti dikutip Huriyet, Senin (16/1/2012).
Beberapa ancaman penutupan Selat Hormuz sudah dilontarkan oleh Iran beberapa pekan yang lalu. Ancaman itu bahkan direspons dengan rencana latihan militer besar-besaran antara Paman Sam dan Israel.
Namun, Iran pun tampak berhenti dalam melontarkan ancaman itu dan Israel juga mengumumkan akan penundaan latihan militer besar yang akan diselenggarakan bersama AS.
Selain membahas Selat Hormuz, Yildiz juga menjelaskan, sanksi baru yang akan dijatuhkan kepada Iran masih menjadi perdebatan yang panjang. Turki yang merupakan negara tetangga dan mitra Iran juga akan bertindak untuk demi menjaga hubungan bilateralnya.
Hingga saat ini, negara-negara Barat khususnya Prancis sudah menyatakan dukungannya terhadap sanksi baru yang akan membekukan aset dari Bank Sentral Iran, Jepang pun sudah memutuskan untuk membatasi impor minyak mentah dari Negeri Persia itu.
Satu-satunya alasan Barat menjatuhkan sanksi-sanksi itu ke Iran adalah untuk memperlemah program nuklir Iran yang saat ini masih dicurigai Barat.(AUL)
iran-as-tak-lagi-memperpanas-situasi-selat-hormuz
0 comments:
Post a Comment