Ads 468x60px

Social Icons

Saturday, June 2, 2012

laporan dewan ham pbb Menuai Kritik

jum'at, 01 juni 2012, 05:16 wib, via linux ubuntu

tempo.co , jenewa :- Jaringan Anti-Perang (Network No War) mempertanyakan cara kerja Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam membuat laporan pembunuhan massal di Houla, Suriah, pekan lalu.

Sejumlah pertanyaan kritis terhadap Dewan HAM PBB akan disampaikan dalam pertemuan yang diminta oleh 21 dari 47 anggotanya hari ini.

Russian Today Kamis 31 Mei 2012 memberitakan jadwal pertemuan itu, termasuk tanya-jawab juru bicara Dewan HAM PBB Rupert Colville dengan Pengkampanye Jaringan Anti-Perang, Marinella Corregia, melalui telepon, sebelum pertemuan berlangsung. Colville menjelaskan, jaringan lokal Suriah menyebut kelompok Shabbiya, milisi pro-pemerintah Suriah, sebagai pelaku pembantaian 108 warga Suriah di Houla.

Jaringan lokal Dewan HAM PBB di Suriah dihubungi lewat telepon untuk mendapatkan laporan tentang pembantaian massal yang menewaskan 108 warga sipil.
“Jaringan lokal kami yang kami telepon,” kata Colville.

Corregia lalu mempertanyakan bagaimana jaringan lokal Dewan HAM PBB mengetahui pelakunya Shabbiya padahal wajah mereka ditutupi. “Tidak ada keraguan dari pihak Anda?” ujarnya.
Menurut Corregia, anak-anak Suriah yang dibunuh bersama orang tuanya berasal dari kelompok Alawati, pendukung pemerintah Suriah. “Jadi, kesimpulannya: tidak ada saksi mata yang aktual,” dia menegaskan.

Pembicaraan itu kemudian diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait dengan penayangan video tentang pembunuhan massal di Houla. “Bagaimana mungkin secara serta-merta setelah “Shabbiya” dan “pasukan artiler” melaksanakan pembunuhan massal, tanpa takut mengumpulkan jenazah itu, memfilmkannya, dan kemudian mengirim video itu ke media internasional?”

Kejanggalan lainnya dipertanyakan. “Mengapa di tayangan video itu menunjuk ‘pemerintah’ menembaki orang-orang yang berlari sambil membawa bendera Suriah, bukan bendera oposisi?”
Laporan Dewan HAM PBB yang sudah menyebutkan nama pelaku berbeda dengan laporan pengamat PBB untuk Suriah yang diketuai Jenderal Robert Mood, yang belum menyimpulkan pelaku pembunuhan. Inilah yang membuat Jaringan Anti-Perang menyoroti laporan Dewan HAM PBB.

Kemarin, komandan angkatan bersenjata kelompok pemberontak anti-pemerintahan Bashar al-Assad mendesak utusan khusus PBB dan Liga Arab Kofi Annan untuk secara resmi menyatakan gencatan senjata yang sudah berjalan tujuh minggu telah gagal. Dengan begitu, pemberontak dapat melanjutkan perlawanan menjatuhkan Assad.



sumber :   http://www.tempo.co/read/news/2012/06/01/117407576/Laporan-
                 Dewan-HAM-PBB-Menuai-Kritik

0 comments:

Post a Comment