sabtu, 18 februari 2012 00:07 wib
jakarta - Sukino (47) tak kuasa menahan haru saat mendapat kabar anaknya, SM (13), tengah terbaring di rumah sakit dengan luka serius di tubuhnya.
SM, siswa kelas VI Sekolah Dasar di kawasan Limo, Depok, Jawa Barat terkulai dengan delapan tusukan setelah bertikai degan temannya sendiri.
Walau Sukino mengalami gangguan penglihatan, raut wajahnya tak bisa menipu menunjukkan dia sedang menahan kesedihan yang mendalam.
Nada bicaranya yang gemetar membuat perasaan dukanya makin tampak. Pria yang berprofesi sebagai tukang pijat ini, terpengarah saat mendapat kabar tentang anaknya.
"Anak bapak sedang di Rumah Sakit Fatmawati, anak bapak mendapatkan luka serius," tuturnya menirukan kabar yang disampaikan polisi pada Jumat (17/2/2012) pagi.
Penusukan terhadap SM berawal dari salah paham. SM menaruh curiga kepada teman sekolahnya AM (13) mencuri telapon genggamnya.
SM pun akhirnya menegur AM. Karena tak suka ditegur, AM pun menyambangi rumah SM. Saat berangkat sekolah bersama pagi tadi, tiba-tiba SM ditusuk AM di Perumahan Bukit Cinere Indah.
SM sempat terbaring lemah di ruang perawatan anak, dalam keadaan sadar. Pada pipinya, tampak luka lebam akibat kejadian itu. Usus SM juga terburai akibat tusukan pisau stainless tersebut.
Bahkan salah satu tusukan itu, tembus hingga bagian paha belakang. Ada sekitar delapan tusukan yang diterima bocah itu. Namun, kini SM sudah dioperasi dan sedang menjalani tahap penyembuhan.
Kini, kebingungan melanda diri Sukino. Pasalnya, dengan penghasilan yang pas-pasan dari pekerjaan memijat tentu tidak bisa membayar biaya perawatan.
Sejauh ini, Sukino dan keluarga belum mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan. "Saya juga masih bingung, siapa yang membayar, apakah pihak pelaku, atau kita tanggung sendiri," katanya.
Dia juga mengaku belum mengetahui, sampai kapan sang anak harus menjalani perawatan, dan berapa rupiah yang harus dia bayar untuk biaya pengobatan. (tri)
(crl)
sumber : http://news.okezone.com/read/2012/02/17/338/577988/cerita-orang-
tua-siswa-sd-ditusuk-teman
0 comments:
Post a Comment